Alkaloid adalah
senyawa organik yang terdapat di alam dan bersifat basa atau alkali dan sifat
basa ini disebabkan karena adanya atom nitrogen dalam molekul senyawa tersebut
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis.
Sifat-Sifat Fisika Alkaloid umumnya mempunyai 1 atom N
meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari 1 atom N. Atom N ini dapat
berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa
(tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya).
sedangkan Sifat-Sifat Kimia Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat
tersebut tergantung pada adanya pasangan elektron pada nitrogen.Jika gugus
fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron,
sebagai contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik.
Sebagian besar alkaloid mempunyai kerangka dasar
polisiklik temasuk cincin heterosiklik nitrogen serta mengandung subtituen yang
tidak terlalu bervariasi. Atom nitrogen alkaloid hampir selalu berada dalam
bentuk gugus amin (-NR2) atau gugus amida (-CO-NR2) dan tidak pernah dalam
bentuk gugus nitro (NO2) atau gugus diazo. Sedang subtituen oksigen
biasanya ditemukan sebagai gugus fenol (-OH), metoksil (-OCH3), atau gugus
metilendioksi (-O-CH2-O). Subtituen - subtituen oksigen ini dan gugus N-metil
merupakan ciri sebagian besar alkaloid.
Berikut
adalah contoh senyawa Alkaloid :
Non
Ribosomal Peptide atau Poliketida adalah
senyawa
fenolik yang berasal dari jalur asetat-malonat.
Senyawa poliketida mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun oleh beberapa
unit dua atom karbon dan membentuk suatu rantai karbon yang linier yakni asam
poli -ketokarboksilat yang disebut rantai poliasetil (Harborne, 1987). Poliketida
ini dibentuk oleh enzim besar yang multifungsional dengan kelompok situs
katalitik yang terkoordinasi, yaitu Polyketide Synthase (PKS) dan Non-Ribosomal
Peptide Synthase (NRPS) (Zhao et al. 2007).
Awalnya suatu poliketida diperkirakan berasal dari
unit-unit asetil-CoA berkondensasi melalui reaksi Claisen
membentuk
ester
poli-ß-keto.
Tetapi
studi
biosintesis menemukan bahwa penambahan rantai bukan oleh asetilCoA tetapi oleh malonilCoA
yang memiliki Ha lebih bersifat asam sehingga menyediakan nukleofil yang lebih
baik dari pada asetilCoA.
Dalam sistem penamaan poliketida, suatu
poliketida memiliki bagian
umum yang tetap, yaitu cincin benzokuinon.
Biosintesis
Suatu Poliketida
Poliketida aromatic merupakan suatu poliketida yang
memiliki karakteristik yaitu struktur polisiklik aromatik. Biosintesis poliketida aromatik
mirip dengan biosintesis asam lemak. Perbedaan
pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida aromatik terletak pada peristiwa
reduksi sebelum penambahan asetil-CoA lebih lanjut.
Secara
garis besar, pembentukan poliketida berlangsung melalui berbagai tahap reaksi yaitu,
:
1.
Pembentukan
rantai karbon poliasetil
2.
Kondensasi dan
Siklisasi (Aromatisasi Molekul)
3. Modifikasi Sekunder
Struktur poliketida
Berikut merupaan
contoh senyawa non ribosomal peptides :